Teorema Phytagoras dalam melakukan sholat?


    Sebagai pendidik/calon pendidik matematika tentunya nanti pasti tidak akan asing dengan pertanyaan para peserta didik : emang buat apa sih pak/bu materi ini dalam kehidupan sehari-hari?, kenapa harus selalu X dan Y, dan seterusnya. permasalahan/pertanyaan ini terjadi karena para peserta didik tidak mengetahui keterkaitan antara materi yang diajarkan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari. nahhh dalam kesempatan kali ini akan saya contohkan satu hal penerapan konsep matematika saya alami dalam kehidupan saya. mari lihat ilustrasi dibawah ini:


    Ilustrasi diatas, menggambarkan situasi dan kondisi di salah satu pondok pesantren yang ada di Purwokerto, yaitu Pondok Pesantren Al-Hidayah Karangsuci. Bisa terlihat terdapat beberapa tempat atau bangunan yang ada, seperti posisi kamar saya, lorong, rusunawa,  panggung, dan masjid. 
    Yang akan saya bahas disini adalah kondisi dan posisi tempat dengan perihal saya melaksanakan sholat. Kalau dilihat secara sekilas pasti banyak yang berfikir, apa sihh hubungannya teorema phytagoras dengan perihal sholat. okeee. mari kita rinci: mulai dari terdapat dua rute dari posisi kamar saya menuju Masjid. 
    Rute pertama melewati depan panggung atau bisa kita sebut sisi miring, dan rute kedua adalah melewati lorong dan depan rusunawa atau bisa dikatakan sisi pendek dan sedang. nahhh permasalahan dimulai dari sini, tentu kalau dilihat dari konsep jarak atau sisi segitiga maka akan dengan cepat mengatakan rute depan panggung adalah yang paling efektif, namun kita coba lihat dari sisi yang berbeda, misal adalah langkah kaki seorang yang hendak melakukan sholat adalah pahala, maka kalau dilihat dari aspek ini maka rute melewati lorong adalah yang paling bagus. Namun, selain itu banyak juga aspek yang mempengaruhi pemasalahan ini, contohnya waktu adzan dan iqomah, bau, maupun hujan. kenapa bau dan hujan menjadi salah satu faktor yang ada, adalah karena ketika hujan dan melewati rute satu potensi akan kebasahan sangat tinggi, namun tidak dengan rute dua yang melewati lorong, namun diujung lorong terdapat pembuangan sampah sehingga ituu akan sangat menggangu ketika kita tidak terbiasa dengan bau-bauan tersebut.
    Sekilas sederhana namun ketika kita menguliknya lebih dalam, maka terdapat permasalahan yang lebih kompleks. mungkin itu salah satu yang terjadi dengan konsep yang sederhana namun ketika dipikir lagi ternyata tidak sesederhana yang kita pikirkan. hahaha. semoga bermanfaat, mari temukan konsep matematika-matematika lain dalam kehidupan kita sehari-hari. 
    Salam MATEMATIKA!!!!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UKT Pencak Silat Pagarnusa

Integral yang sering dijumpai dalam berbagai soal